Selamat Datang

(Wilujeung Sumping)

Riungan Mahasiswa Sukabumi (RIMASI) adalah sebuah wadah bagi para mahasiswa sukabumi yang sedang kuliah di daerah jakarta, untuk mempererat tali silaturahmi dan saling berbagi dalam berbagi hal tentang masalah-masalah yang ada di sukabumi maupun yang bersangkutan tentang mahasiswa yang sedang belajar di berbagai universitas yang ada di daerah jakarta



Rabu, 06 Juli 2011

LEGENDA DANAU SITUGUNUNG



Legenda mengatakan bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi menjaga Gunung Gede Pangrango agar tidak meletus. Bahkan sekarang, pada kurun waktu tertentu, orang-orang berdatangan ke gua-gua di sekitar Gunung Gede untuk bermeditasi atau mengadakan upacara ritual.
Menurut legenda masyarakat lokal di Sukabumi, Situ Gunung bukanlah danau alam, itu adalah sebuah danau buatan manusia. Orang-orang mengatakan bahwa pencipta danau itu Rangga Jagad Syhadana, seorang bangsawan dari Kerajaan Mataram.
Di Sukabumi, pria yang berasal dari Kerajaan Mataram itu dikenal sebagai Mbah Jalun. Selama masa kolonial sekitar tahun 1800-an, Mbah Jalun melarikan diri dari Kerajaan Mataram. Setelah bersembunyi di beberapa Kesultanan di Jawa Tengah, Mbah Jalun akhirnya tinggal di Kesultanan Banten. Selama perjalanannya sebagai seorang buron, Mbah Jalun mampir di daerah Kuningan, Jawa Barat. Disini Mbah Jalun menikah dengan seorang wanita dari Kuningan. Bersama dengan istrinya, Mbah Jalun kemudian melanjutkan perjalanannya ke Cianjur. Mereka melewati Gunung Gede Pangrango, sampai akhirnya Mbah Jalun dan istrinya tinggal di sebuah lembah di kaki Gunung Pangrango di daerah Sukabumi.
Pada tahun 1814, Mbah Jalun memiliki seorang putra bernama Rangga Jaka Lulunta. Dikatakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Sang Pencipta untuk putra pertama mereka, Mbah Jalun membuat danau. Dia selesai membuat danau dengan menggunakan peralatan sederhana dalam waktu 7 hari. Ia menyebut danau Situ Gunung, danau yang terletak di kaki gunung.
Sejak itu sampai sekarang, danau ini disebut Situ Gunung. Air danau berasal dari air terjun Curug Cimanaracun atau Cimanaracun, terletak sekitar 50 meter dari danau. Masyarakat lokal Sukabumi percaya bahwa debit air danau tidak akan pernah surut, meskipun musim kemarau tiba. Mereka juga percaya bahwa air danau akan berkurang dengan sendirinya ketika akan dibersihkan.
Sumber : http://www.situgunungpark.com/situgunungpark/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar